Minggu, Maret 27, 2011

what a day

yeah, what a day !

itu yang ingin saya bilang hari ini. entah kenapa hari ini begitu spesial bagi saya. hari lain memang spesial menurut saya, namun entah kenapa, hari ini begitu spesial.

yaaaa, saya awali hari ini dengan pergi ke gereja, dengan mandi yg terburu2 dan sedikit hujan menerpa dalam perjalanan ke gereja, sampailah saya pada rumah ibadah dengan kemeja putih basah dan menjadi transparan dengan baju dalam yang tampak kemana-mana, serta keadaan gereja yang super dingin membuat seakan2 angin merasuki tulang2 tubuh. yaaak *LEBAY* hahaha yang pasti cukup dingin sehingga baju saya pun dari basah sampai kering kembali.

pulang gereja, tidur tidur dan makan siang. setelah makan siang, latihan paduan suara, dan tak ada yg istimewa, berjalan seperti apa adanya.

setelah paduan suara, ada selebrasi sedikit dari tim ISOPOLO yang menjadi juara 1 dalam pekan olahraga GKII Yogyakarta, dan saya salah satu bagian dari tim futsal itu. namun sekali lagi, semua berjalan seperti biasanya.

saat malam pun tiba, saya akhirnya menemukan sumber kesenangan saya pada hari ini. yaaaa hal yang pertama, maaf ini terlalu private sehingga tak layak untuk didiskusikan melalui ranah publik. hehehe. bahkan untuk persentase, faktor x ini memegang 90% dari alasan kesenangan saya hari ini.

dan yang kedua, ternyata, sudah tiga bulan lebih saya tak mendengar khotbah dari seorang pendeta yang luar biasa, menurut saya, dari GKI Gejayan, yang bernama Pdt. Hadyan Tanwikara. Yak, terakhir kali saya dengar khotbahnya ialah saat natal SKK JTMI-FKG. dan ternyata, sekali lagi saya mendengar khotbah yg menurut saya benar2 inspiring. Bacaannya diambil dari sebuah perikop injil Yohanes, mengenai percakapan Yesus dengan perempuan Samaria. oke, pertama2, saya jelaskan dulu mengapa khotbah Pdt ini begitu inspiring menurut saya? sebab cara Beliau membawakan yaa santai, layaknya seorang bapak berbicara kepada anaknya dengan lembut. Lalu, isinya pun sesuai dengan kehidupan sehari2. contohnya ialah saya tadi kagum bagaimana Beliau menggambarkan dan mendeskripsikan Yesus sebagai pemulung, yang mau mengambil dan mengolah sampah-sampah, yaitu kita, manusia ciptaanNya. pernahkah anda terbayang untung menggambarkan sosok Yesus yang mulia dan besar sebagai seorang pemulung? tentu jarang orang yg bisa punya pikiran seperti itu.

dan malam pun semakin larut ditengah kesibukan kuliah menuju UTS. yaak wish me luck, and wish all of you a bunch of luck. dan akhirnya selimut pun berurai ditemani bantal dan guling yang berjaga di tengah keheningan malam.

-hidup itu indah-

Tidak ada komentar: