Rabu, Januari 19, 2011

sebuah kecenderungan

sebuah kata yang sering kita dengar, kecenderungan. sebuah sudut pandang manusia yang mengacu kepada suatu hal, bisa pendapat, filosofi, dan lain-lain.

yaaak cukup pengantar yang mungkin tidak begitu jelas, sebab menurut saya, kita sudah sepantasnya, bagi mahasiswa, mengerti akan arti kata kecenderungan.
lalu, apakah kecenderungan yang saya akan bicarakan hari ini? kecenderungan akan hal apa yg akan saya bahas?

Kecenderungan akan CINTA ! *maaf bagi yang malas jika saya sering membual tentang cinta sebab cinta memang sulit untuk didefinisikan dan diartikan. Namun, yang saya akan bahas bukan mengapa kita cinta seseorang, tapi KECENDERUNGAN gaya atau tipe cowok / cewek yang dialami dalam setiap fase hidup manusia.

tak dipungkiri, jelas, kriteria dan kecenderungan akan wanita atau pria idaman akan berubah sesuai dengan fase manusia. Kriteria pacar anak kecil dengan kriteria pacar orang dewasa pasti berbeda. lalu, apa saja kecenderungan2 kriteria tersebut?

Namanya saja kecenderungan, jelas, tidak semua orang sependapat dengan saya, namun saya melihat fakta dan realita dalam kehidupan sosial, dan menurut saya, bisa dibilang valid lah data ini.

pertama : fase jaman SD. menurut pengamatan, tipe kriteria pacar anak SD ialah mereka yang sering bermain bersama dan mereka yang satu kelas bersama di sekolah. sebab mereka hanya mencari pacar untuk sebuah prestis dan "pacar" mereka hanya sebatas teman bermain, maklum, namanya juga anak SD. masih bisa disebut puppy love.

lalu kedua : fase remaja *khususnya anak SMA* di fase ini, ada kecenderungan yang berubah untuk pacar bagi anak SMA. anak SMA kebanyakan ingin memiliki pacar yang "preman" atau bandel. entah kenapa mereka jika dekat dengan anak bandel, mereka merasa aman dan nyaman. sungguh kasihan para nerdy dan geeks, dimana jelas mereka akan dijauhi di para fase SMA. lalu, kecenderungan lainnya ialah wanita *khususnya* menyukai para pria yang jago dalam bidang olahraga. coba saja cek di tiap sekolah di jakarta. lebih dari 80% sekolah di JABODETABEK yg kapten basketnya pasti punya pacar. tidak hanya kapten basket, tp olahraga lainnya. mungkin saya saja yg mantan kapten basket semasa SMA namun tidak punya pacar *CURHAT* hahaha. ilmu psikologi mengemukakan bahwa ada kecenderungan untuk berpacaran dengan mereka para kapten tersebut membuat sang wanita ikut menjadi terkenal. jika pacar mereka eksis, jelas pasangannya akan ikut ngeksis juga. itu lah kriteria pacar semasa SMA

masuk ke fase ketiga, mulai dewasa dan mulai serius mencari pasangan hidup.
fase ketiga ialah fase kuliah. mulai masa ini, mulailah manusia mencari siapa pasangan hidup mereka yang cocok. para kapten basket SMA akhirnya mulai ditinggalkan, para "anak bandel" SMA jelas akan ditinggal. mulailah kecenderungan mencari mereka yang berotak. YEAH akhirnya nerdy dan geek mendapat tempat disini. semua yang pinter dan pintar ngomong akan mendapat keuntungan di masa ini.

setelah fase kuliah, ada fase berikutnya yaitu fase bekerja.
pada fase ini, jelas, kecenderungan mencari pacar yang TAJIR, KAYA dan SUKSES. It's talking about money for the future. Siapa sih yang mau hidup miskin dengan pasangannya nanti? mulailah pada fase ini mereka yang ganteng, jago olahraga, dan apapun itu terhabisi mereka yang memiliki uang dan pandai. mau pacarnya kerja jauh di Dubai sana, asal tiap bulan ada kiriman, pasti akan menjadi pilihan tersendiri dibanding yg satu kerja dengan kita tapi gajinya rendah. di fase ini, mulailah terlihat bahwa materi itu penting ! sampai sampai matre dengan sayang hanya sebatas pinang dibelah dua dan hanya kasih yg tulus yang membedakan.

dan fase berikutnya fase setelah menikah.
pertanyaannya, memang ada fase setelah MENIKAH?
Ada. dan itu yang berbicara hanya komitmen untuk menjaga hubungan pernikahan tersebut. Pertama, saya sebutkan dulu kecenderungan, baru fakta2nya. Kecenderungan mereka yang sudah menikah, mereka ingin merasakan namanya masa muda kembali. jadi mereka ingin kembali memiliki pacar yg preman dan nakal nakal tersebut. Ini disebabkan manusia suka merewind apa yang mereka lakukan di masa lampau. Maka, tak jarang pasangan suami istri bercerai karena salah satu selingkuh dengan anak muda. Contoh jelas, Yuni Shara dengan Rafi. itu menandakan cinta tak kenal umur dan usia. Nah ini hanya tinggal komitmen dari pasangan2 tersebut. mau melalui masa muda kembali dengan BERDUA atau cari pasangan lain kah?

*inspired by Guru Besar Quin BSD : Pak Darmawan
dan terpikirkan saat belajar kurva ekonomi

1 komentar:

Georgine mengatakan...

nice blog :)

gw link di blog gw ya.