Senin, Januari 03, 2011

selama ada kemauan, pasti ada jalan

"Dimulai dari niat untuk melakukan sebuah kegiatan". mungkin quote disini sama artinya dengan judul yang saya buat. "Selama ada kemauan, pasti ada jalan." Quote ini saya dengar pertama kali dari seorang calon sosiolog yang menurut saya luar biasa. mengapa masih calon? sebab ia masih kuliah di Universitas Gadjah Mada dengan jurusan sosiologi. Untuk tambahan, orang ini adalah sahabat saya dari SD.

Dan pertanyaan yg muncul di benak, mengapa orang ini bisa saya sebut "luar biasa"? Laki-laki dengan perawakan tinggi dan tidak begitu gemuk ini memiliki ide ide yang ekstrim, out of minded, dan pemikiran yang berbeda dari orang lain. Mungkin banyak orang yang berpikir bahwa banyak juga orang yang seperti itu. Memang benar, saya yakin banyak orang yg bisa berpikir seperti itu, namun, sedikit yg bisa mewujudkan. Nah, oleh sebab itu, I call him the "extra ordinary" one.

Contoh sebuah pikiran yang ekstrim dan tampaknya sulit untuk di realisasikan, Jalan-jalan dari Jogja ke Ampel naik sepeda dengan waktu hanya 7jam. kalau yang mengerti daerah Jogjakarta, tentu akan heran. kok bisa ya? silahkan dilihat kisahnya di bawah entri ini untuk lebih jelasnya. saya pun heran mengapa bisa, dan ternyata jawabannya hanya satu, selama ada kemauan, pasti ada jalan

lalu satu hal yang baru dari pengalaman saya dengan orang ini adalah kemaren, saat tahun baruan 2011. bermula dari bermain2 di alun-alun kidul Jogjakarta. awalnya, niat kami adalah hanya melihat2 kembang api dan merenung selama pergantian tahun ini. dan ide itu muncul saat kami bosan dengan keramaian yang semu dan kebahagiaan sementara itu. Saat itu, kami lapar dan ingin mencari makan. Kata teman saya: "Makan yuk, di jalan parangtritis ada warteg enak." dan kami pun pergi ke jalan parangtritis, tentu jalan kaki, karena kami malas dengan kemacetan luar biasa di sepanjang jalan. di warteg muncullah ide "Eh, gimana kalau kita jalan kaki ke ISI (Institut Seni Indonesia)" untuk lebih jelas letak ISI, ISI berada di jalan parangtritis km 8 lebih. saya lupa tepatnya. bisa dicari di google. mungkin kalau naik motor biasa, tapi ini jalan kaki. dan waktu sudah menunjukkan pukul 22.30 lebih. yaa tentu kami mulai dengan senang dan antusias. Momen yang paling berkesan mungkin ialah saat pukul 00.00 01-01-2011, kami sedang dalam perjalanan, dan kami memberi selamat tahun baru kepada semua yang kami temui. awalnya yaa malu-malu, yaa tapi teringat selama ada niat, pasti ada jalan, ya kami niati saja dan lupakan semua rasa kemaluan itu. dan akhirnya kami sampai di ISI, di ISI pun kami hanya foto2. namanya juga Institut Seni, berarti harus menghasilkan sebuah seni. awalnya saya tidur2an di bangkunya, sebab sudah ngantuk berat. mungkin itu jam 1 kurang. tapi melihat hasil kamera seperti ini, saya pun tergerak intuisinya untuk ikut berpose.



setelah berpose dan menghasilkan beberapa karya yang menurut saya luar biasa, kami berencana untuk pulang. dan kami pun berharap ada yang mengangkut kami saat pulang, setiap mobil lewat, apapun mobilnya, dari sedan, jazz sampai mobil bak, kami acungkan jempol kami menandakan ingin nebeng. ternyata, nihil ! mengapa? mungkin sudah malam. dan coba kita refleksikan diri kita sebagai para pengemudi? maukah kita mengangkut tiga orang laki-laki dengan wajah kelelahan dan bertampang baik serta GANTENG ? haahahaha. mungkin yg dipikirkan ialah waktu. saat itu jelas lebih dari jam 1 malam, tentu agak seram ya. tapi kalau dipikiran si pejalan kaki "ih geer banget sih itu orang, ngapain juga kami curi mobilnya" (kalau melihat mobil jelek tapi sombong ga mau ngangkut). memang manusia itu serba aneh. hehe

dan akhirnya kami sampai di Ngadisuryan, rumah teman saya di daerah alun alun kidul. sesampainya disana, saya langsung tertidur. Mana kata merenung yang saya siapkan untuk tahun baru? Itu saya lakukan beberapa menit sebelum tertidur kok, hehehe, sekalian doa sebelum tidur. sebab, kaki sudah pegal, lemas, dan segala konsep dari kelelahan merasuki tubuh.

Tidak ada komentar: